Stigma - Puisi Oleh Afrida Cahya


Stigma
Oleh : Afrida Cahya


Seseorang mengatakan,
filosofi hidup;cukup ikuti alurnya saja
Kelihatan mudah, namun tak semudah untuk dijalani
Manis dimulut, pahit di hati
Dikiranya hidup bagaikan air parit adalah hal mudah?
Jika semudah dibayangkan,
Apakah diri ini tetap mengikuti alur hidup sampai ke hulu?
Tatkala banyak sampah moral tercecer, meyumpali seisi jalan pikiran
Sampah-sampah tak berguna, tanpa pertanggung jawaban pasti
Yang mengontaminasi, meracuni jiwa
Yang tak ingin diri ini bebas mengalir
Dengan angkuh kau mengatakan;
Kamu tidak pantas hidup!
Mati lah saja, tiada guna menghidupkan mimpimu. Jangan buat hal-hal yang pecuma!
Pikiran itu terus menggerogoti
Membebani kepala yang rasanya kian berat untuk kutopang seorang diri.
Lalu, siapa yang peduli?
Tinggal lah aku yang tertahan sampah serapah itu
Bahkan untuk sekedar berteriak minta tolong pun, mulut ini hanya bungkam.
Diamnya penuh kejutan, yang jika meledak akan menyisakan wajah sendu kedua orangtuanya.
Jika waktu mampu menjawab jutaan pengharapan, kuharap diri ini segera pulih kembali.
Menyongsong harapan baru, dengan berdamai dengan seonggok sampah itu.


Afrida Cahya, Pacitan

0 Komentar